Monday 2 May 2016

Bahan Kimia untuk Analisis Abu dan Mineral



1.        HNO3 (Asam Nitrat)
Asam Nitrat atau nitric acid atau aqua fortis, dengan rumus kimia HNO3 adalah asam kuat yang sangat korosif. Berdasarkan sifatnya, asam nitrat dikelompokkan sebagai salah satu bahan kimia berbahaya atau B3. Senyawa kimiaasam nitrat (HNO3) adalah sejenis cairankorosif yang tak berwarna, dan merupakan asamberacun yang dapat menyebabkan luka bakar. Larutan asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih dari 86% disebut sebagai asam nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah.

Peralatan Analisis Kadar Abu dan Mineral



Beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan analisis abu dan mineral adalah alat-alat yang digunakan analisis secara gravimetri antara lain:
1.        Cawan/Krus
Cawan/krusibel digunakan sebagai wadah sampel dalam proses pengabuan. terbuat dari porselen atau logam inert. Krus porselen bentuk dan ukurannya bermacam-macam; digunakan untuk memijarkan zat dan untuk mengabukan bahan. Jenis bahan yang digunakan untuk pembuatan cawan  antara lain adalah kuarsa, vycor, porselen, besi, nikel, platina, dan campuran emas-platina.  Cawan porselen paling umum digunakan untuk pengabuan karena beratnya relatif konstan setelah pemanasan berulang-ulang dan harganya yang murah. Meskipun demikian cawan porselen mudah retak, bahkan pecah jika dipanaskan pada suhu tinggi dengan tiba-tiba (Andarwulan 2010)  .

Pengertian Abu dan Mineral



Abu adalah nama yang diberikan pada semua residu non-cair yang tersisa setelah sampel dibakar, dan sebagian besar terdiri dari oksida logam atau zat anorganik sisa hasil pembakaran (pengabuan)  suatu bahan organik.  Pengabuan tersebut merupakan proses mineralisasi untuk zat prekonsentrasi demi kepentingan analisis kimia.Pengabuan merupakan tahapan persiapan contoh yang harus dilakukan dalam anailisis elemen-elemen mineral (individu).

Analisis Kadar Abu dan Mineral



Analisis kadar abu dan mineral merupakan salah satu kompetensi dasar dari mata pelajaran kimia analitik terapan. Kompetensi dasar ini  bertujuan untuk memantapkan pemahaman fakta, konsep, prinsip dan prosedur serta metakognitif mengenai kandungan kadar abu dan mineral dalam suatu bahan tertentu secara aplikatif. Pembelajaran ini meliputi   teknik dasar, prinsip, alat dan bahan yang digunakan, metoda analisis, prosedur analisis, perhitungan hasil analisis dan teknik laporan hasil analisis kadar abu dan mineral. Pelaksanaannya meliputi langkah-langkah  pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi keterampilan proses dalam bentuk eksperimen, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Media yang digunakan meliputi alat dan bahan praktikum serta In focus. Penguasaan materi  dievaluasi/dinilai  melalui sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Prosedur Kerja Analisis Kadar Air



1).  Syarat-syarat Pemilihan Prosedur Kerja Analisis Kadar Air
Prosedur analisis yang ideal sebaiknya memenuhi syarat-syarat penting berikut:
a.         Prosedur analisis harus sahih (atau valid) untuk mengukur besaran tertentu. Prosedur analisis tersebut shahih apabila dalam perancangannya didasari oleh dasar-dasar ilmiah yang menurut logika sesuai untuk pengukuran yang dimaksud oleh prosedur.
b.        Prosedur analisis harus memiliki nilai ketepatan yang tinggi. Ketepatan (accuracy) menentukan tingkat kebenaran angka-angka yang dihasilkan oleh prosedur tersebut.  Misalnya suatu prosedur yang menghasilkan angka kadar air suatu sampel 10%, memang angka tersebutlah yang benar yang dibuktikan melalui analisis dengan cara atau metode lain. Namun  kebenaran mutlak memang sulit dibuktikan. Ketepatan suatu pro­sedur dapat diartikan bahwa tingkat kesalahannya sekecil mungkin.

Pengambilan Sampel (Sampling) Untuk Analisis Kadar Air



Masalah utama dalam pengambilan sampel adalah sampling secara representatif. Hal ini sering tidak tercapai karena keadaan sampel secara keseluruhan tidak homogen. Sebelum dilakukan analisis dengan pengeringan perlu adanya beberapa persiapan yaitu sebagai berikut :

Analisis Kadar Air


Analisis kadar air  merupakan salah satu kompetensi dasar dari mata pelajaran kimia analitik terapan.Kompetensi dasar  ini bertujuan untuk memantapkan pemahaman fakta, konsep, prinsip dan prosedur serta metakognitif mengenai analisis kadar air dalam suatu bahan tertentu secara aplikatif. Pembelajaran ini meliputi   teknik dasar, prinsip, alat dan bahan yang digunakan, metoda analisis, prosedur analisis, perhitungan hasil analisis dan teknik laporan hasil analisis kadar air. Pelaksanaannya meliputi langkah-langkah pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi keterampilan proses dalam bentuk eksperimen, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Media yang digunakan meliputi alat dan bahan praktikum serta in focus. Penguasaan materi  dievaluasi/dinilai melalui sikap, pengetahuan dan keterampilan

Pengambilan Sampel (Sampling)



Sampel berasal dari bahasa Inggris “sample” yang artinya sampel atau contoh, yaitu  sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ronald (1995) mendefinisikan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi.Sampel adalah sebagian dari lot atau populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti.  Kesimpulan dari populasi yang mendekati kebenaran diawali dengan pengambilan sampel yang benar.  

Sunday 1 May 2016

MEMANFAATKAN RESIN

Sudah mencoba kreasi dengan resin??
Jangan langsung buat produk yang besar, buat yang kecil-kecil dulu, seperti tempelan magnet untuk lemari es, jepitan memo, gantungan kunci, dan yang kecil-kecil lainnya.
Cara membuatnya juga tidak sesulit kita kira, paling hanya sedikit telaten saja, semua materialnya juga bisa beli di satu tempat (Toko kimia)

Resin dijual dengan bentuk cair. Dan terdapat dua jenis resin, resin butek (keruh) dan resin bening. Sebelum diolah, resin harus dicampur dengan KATALIS sehingga dapat mengeras dengan perbandingan katalis dan resin 1:10. Untuk dapat mengeras memerlukan waktu kurang lebih 30-45 menit (tergantung suhu ruang, makin dingin makin lama). Katalis dapat di perbanyak menjadi 2:10 atau 3:10 sehingga pengerasannya akan lebih cepat, akan tetapi biasanya hasil cetakannya menyusut atau bahkan bisa pecah. Untuk campuran katalis ideal tepatnya kurang tahu juga, bisa ditanya kepenjualnya ^^


SIMBOL BAHAN KIMIA

Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances). Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.

Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam :

• Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)
• Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
• Kombinasi dari keduanya.

SIMBOL BAHAN KIMIA

Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances). Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.

Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam :

• Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)
• Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
• Kombinasi dari keduanya.