1.
HNO3 (Asam Nitrat)
Asam Nitrat atau nitric acid atau aqua fortis, dengan rumus kimia HNO3
adalah asam kuat yang sangat korosif. Berdasarkan sifatnya, asam nitrat
dikelompokkan sebagai salah satu bahan kimia
berbahaya atau B3. Senyawa kimiaasam nitrat
(HNO3) adalah sejenis cairankorosif yang tak berwarna, dan merupakan asamberacun yang dapat menyebabkan luka bakar.
Larutan asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih dari 86% disebut sebagai
asam nitrat berasap, dan dapat
dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah.
Penambahan asam nitrat dalam penetapan kadar abu dan mineral dapat
digunakan untuk sampel dalam bahan yang sangat sulit mengalami oksidasi. Penambahan larutan pengoksidasi tersebut dilakukan untuk mempercepat proses pengabuan..
Dalam proses pengabuan, bahan organik dibakar habis dalam muffle furnace dengan menaikkan suhu perlahan-lahan, yaitu 500–600oC,
tergantung bahan. Pengabuan awal dilakukan perlahan-lahan agar bahan tak
terbawa pergi oleh nyala api.
2.
H2SO4(Asam
Sulfat)
Asam sulfat, H2SO4,
merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air
pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan
salah satu produk utama industri kimia. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan
bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.
Asam sulfat terbentuk
secara alami melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang
dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asam tambang.
Air asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfida, yang
akan menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi sulfida pirit
oleh oksigen molekuler menhasilkan besi(II), atau Fe2+. Asam
sulfat, sering ditambahkan ke dalam sample
untuk membantumempercepat terjadinya reaksi oksidasi. Asam sulfat pekat
merupakan bahan pengoksidasi yang kuat.
3.
Hidrogen Klorida
(HCl)
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti
bahwa ia dapat berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam
larutan asam klorida, H+ ini bergabung dengan molekul air membentuk
ion hidronium, H3O+.Asam klorida adalah larutan akuatik
dari gas hidrogen klorida (HCl). HCL adalah asam kuat dan merupakan
komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam
industri. Asam klorida harus ditangani dengan hati-hati dengan keselamatan yang
tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif. Senyawahidrogen klorida
mempunyai rumusHCl. Pada suhu kamar, HCl adalah gas
tidak berwarna yang membentuk kabut putih Asam klorida ketika melakukan
kontak dengan kelembaban udara. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah
senyawa yang penting dalam bidang teknologi dan industri. Ion lain yang
terbentuk adalah ion klorida, Cl−.
Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan untuk membuat garam klorida,
seperti natrium klorida (NaCl). Asam
klorida adalah asam kuat karena dapat
berdisosiasi penuh dalam air. Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam,Ka,
yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat
seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa usaha perhitungan
teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai Ka HCl.
Ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan
mengubah pH larutan secara signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Cl−
adalah konjugat basa yang sangat lemah dan HCl secara penuh
berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat,
asumsi bahwa molaritas H+ sama dengan molaritas HCl cukup baik,
dengan ketepatan mencapai empat digit angka bermakna.
4.
Bahan-bahan kimia
lain yaitu
: Alkohol/gliserol, Asam Perklorat, dan
Potasium Sulfat.
Menambahkan campuran
gliserol-alkohol ke dalam sampel sebelum diabukan ketika proses pemanasan
dilakukan maka akan terbentuk kerak yang poreus. Oleh sebab itu oksidasi bahan
menjadi lebih cepat dan kadar abu dalam bahan tidak terpengaruh oleh
gliserol-alkohol tersebut. Menambahkan hydrogen peroksida pada sampel sebelum
pengabuan dapat membantu proses oksidasi buatan.
Asam perklorat (HClO4)pekat
dapat digunakan untuk bahan yang sulit mengalami oksidasi, karena perklorat
pekat merupakan oksidator yang sangat kuat. Kelemahan dari perklorat pekat
adalah sifat mudah meledak (explosive)
sehingga cukup berbahaya, dalam penggunaan harus sangat hati-hati.
a. Prinsip Analisis Kadar Abu Dan Mineral
Menurut Winarno (1991), kadar abu yang yang terukur merupakan
bahan-bahan anorganik yang tidak terbakar dalam proses pengabuan, sedangkan
bahan-bahan organik terbakar. Untuk menentukan kandungan mineral pada
bahan makanan, bahan harus
dihancurkan/didestruksi terlebih dahulu. Cara yang biasa dilakukan yaitu
pengabuan kering (dry ashing) atau pengabuan langsung dan pengabuan basah (wet
digestion).
Prinsip penentuan kadar abu ialah dengan menimbang berat sisa
mineral hasil pembakaran bahan organik pada suhu 550°C. Penetuan kadar abu
dapat dilakukan secara langsung dengan membakar bahan pada suhu tinggi (500-600°C)
selama 2-8 jam dan kemudian menimbang sisa pembakaran yang tertinggal sebagai
abu (AOAC 2005). Pengabuan dilakukan untuk menentukan jumlah mineral yang terkandung dalam
bahan.Penentuan kadar mineral bahan secara asli sangatlah sulit, sehingga perlu dilakukan dengan menentukan sisa hasil pembakaran dari garam mineral bahan tersebut. Pengabuan dapat menyebabkan hilangnya
bahan-bahan organik dan anorganik, sehingga terjadi perubahan
radikal organik dan terbentuk elemen logam dalam bentuk oksida atau bersenyawa
dengan ion-ion negatif (Anonim, 2008).
Kadar
abu suatu bahan ditetapkan pula secara gravimetri. Penentuan kadar abu
merupakan cara pendugaan kandungan mineral bahan pangan secara
kasar. Bobot abu yang diperoleh sebagai perbedaan bobot cawan berisi abu
dan cawan kosong. Apabila suatu sampel di dalam cawan abu porselen
dipanaskan pada suhu tinggi sekitar 650oC akan
menjadi abu berwarna putih. Ternyata di dalam abu tersebut dijumpai
garam-garam atau oksida-oksida dari K, P, Na, Mg, Ca, Fe, Mn, dan Cu, disamping
itu terdapat dalam kadar yang sangat kecil seperti Al, Ba, Sr, Pb, Li, Ag, Ti,
As, dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment