Monday 2 May 2016

Peralatan Analisis Kadar Abu dan Mineral



Beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan analisis abu dan mineral adalah alat-alat yang digunakan analisis secara gravimetri antara lain:
1.        Cawan/Krus
Cawan/krusibel digunakan sebagai wadah sampel dalam proses pengabuan. terbuat dari porselen atau logam inert. Krus porselen bentuk dan ukurannya bermacam-macam; digunakan untuk memijarkan zat dan untuk mengabukan bahan. Jenis bahan yang digunakan untuk pembuatan cawan  antara lain adalah kuarsa, vycor, porselen, besi, nikel, platina, dan campuran emas-platina.  Cawan porselen paling umum digunakan untuk pengabuan karena beratnya relatif konstan setelah pemanasan berulang-ulang dan harganya yang murah. Meskipun demikian cawan porselen mudah retak, bahkan pecah jika dipanaskan pada suhu tinggi dengan tiba-tiba (Andarwulan 2010)  .

Gambar 21. Krus Porselen

Gambar 22. Krus Platina



2. Desikator
Desikator ada yang terbuat dari gelas dan ada yang terbuat dari logam aluminium.
a.    Desikator yang terbuat dari gelas (Gambar 23. a), garis tengah permukaannya ±15 cm, mempunyai tutup dan lapisan berlubang-lubang untuk menempatkan cawan porselen. Zat pengering yang ditempatkan dalam desikator gelas adalah silika gel. Disekator ini digunakan untuk menyimpan cawan porselen sewaktu dilakukan pemijaran dan penimbangan.
b.    Desikator yang terbuat dari logam aluminium (Gambar 23. b.), disebut juga eksikator. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Didalamnya terdapat lempeng porselen yang berlubang-lubang untuk menyimpan cawan porselen atau tempat lain yang diisi dengan zat yang akan dikeringkan. Di bawah porselen berlubang ditempatkan zat pengering, misalnya asam sulfat pekat, kalsium oksida atau silika gel.
(a) berluang besar
(b)  berlubang kecil
Gambar 23. Penyimpan krus


3.   Penjepit krus (Crusible tangs)
Crusible tangs adalah alat yang  digunakan untuk menjepit botol timbang dan gelas arloji saat menimbang atau untuk memindahkan botol timbang dan gelas arloji dari oven ke eksikator atau sebaliknya.

Gambar 24 Penjepit krus (Crusible tongs)

4.   Tanur/muffel/furnace
Tanur/muffel/furnace adalah alat yang digunakan untuk pemanasan,  dengan menggunakan suhu tinggi sampai dengan 1000 oC dan biasa dignakan untuk menganalisis kadar abu.Furnace Berasal dari bahasa latin yaitu fornax yang memiliki arti pemanas. Pertama kali ditemukan di Balakot, peradaban lembah Indus (2500–1900 SM), digunakan untuk pemanasan keramik. Dalam era modern, perkembangan teknologi furnace semakin pesat seiring dengan bertambahnya waktu. Penggunaan furnace sebagai alat untuk pemanas tidak lagi menggunakan sistem konvensional. Saat ini telah ditemukan dan dikembangkan penggunaan furnace dengan menggunakan sistem elektrik dengan berbagai kelebihan yang dimiliki. Seperti penggunaan temperatur yang tinggi dalam waktu singkat, temperatur dapat diatur sesuai kebutuhan, kerugian akibat penguapan udara panas sangat kecil, serta pengaturan kestabilan temperatur yang lebih baik (Gambar 25).

Gambar 25. Tanur/Furnace


5.   Oven
Oven berfungsi untuk mengeringkan peralatan sebelum digunakan,  dan untuk mengeringkan bahan pada proses penentuan kadar abu dan mineral.
Gambar 26. Oven

6.   Timbangan/neraca analitik
Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan dengan ketelitian tinggi (0.0001 gram). Serta digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan untuk uji kuantitatif dan proses standarisasi. Selain itu berfungsi untuk menimbang sampel / bahan dalam analisis kuantitatif. Neraca analitik jenis ini yang sering digunakan di laboratorium kimia.
Gambar 27. Timbangan


7.   Lampu spirtus/bunsen dan kaki tiga

Gambar 28. Kaki Tiga




Gambar 29. Lampu Spirtus



8.   Kawat Kasa
Kawat Kasa digunakan sebagai perata panas sekaligus alas wadah yang dipanaskan.  Segi tiga porselen digunakan sebagai alat penopang wadah bahan-bahan seperti cawan porselen yang dipanaskan  diatas kaki tiga.







Gambar 30. Kuarsa Dan Segi Tiga Porselen

No comments:

Post a Comment