Monday 2 May 2016

Pengertian Abu dan Mineral



Abu adalah nama yang diberikan pada semua residu non-cair yang tersisa setelah sampel dibakar, dan sebagian besar terdiri dari oksida logam atau zat anorganik sisa hasil pembakaran (pengabuan)  suatu bahan organik.  Pengabuan tersebut merupakan proses mineralisasi untuk zat prekonsentrasi demi kepentingan analisis kimia.Pengabuan merupakan tahapan persiapan contoh yang harus dilakukan dalam anailisis elemen-elemen mineral (individu).

Secara umum abu terdiri dari  garam material anorganik  (misal garam yang mengandung ion Na+, K+, dan lain-lain). Terkadang juga mengandung mineral tertentu misal klorofil dan hemoglobin.   Contoh abu:
·       Oksida:  Al2O3CaOFe2O3MgOMnOP2O5K2OSiO2.
·       KarbonatNa2CO3 (abu soda), K2CO3 (potash).
·       BikarbonatNaHCO3 (baking soda).
Kandungan abu dan komposisinya tergantung dari jenis bahan dan cara pengabuannya. Kadar abu memiliki hubungan dengan mineral suatu bahan. Mineral yang terdapat dalam suatu bahan dapat merupakan dua macam garam yaitu garam organik dan garam anorganik. Contoh mineral yang termasuk dalam garam organik misalnya garam-garam asam mallat, oksalat, asetat. Sedangkan garam anorganik antara lain dalam bentuk garam fosfat, karbonat, klorida, sulfat dan nitrat (Selamet, dkk., 1989: 150). Selain kedua garam tersebut, kadang-kadang mineral berbentuk sebagai senyawa komplek yang bersifat organis, yaito khlorofil dan hemoglobin.
Bahan pangan terdiri dari 96% bahan anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral. Unsur juga dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Kadar abu tersebut dapat menunjukan total mineral dalam suatu bahan pangan. Bahan-bahan organik dalam proses pembakaran akan terbakar tetapi komponen anorganiknya tidak, karena itulah disebut sebagai kadar abu. Produk perikanan memiliki kadar abu yang berbeda-beda. Standar mutu ikan segar berdasar SNI 01-2354.1-2006, ialah memiliki kadar abu kurang dari 2%. Produk olahan hasil diversifikasi dari jelly fish product (kamaboko) yang tidak diolah menjadi surimi dahulu memiliki standar kadar abu antara 0,44 – 0,69% menurut SNI 01-2693-1992. Contoh jelly fish product, yakni otak-otak, bakso dan kaki naga.
Secara umum, ada dua jenis mineral, yaitu makromineral dan mikromineral. Mineral utama (mayor) atau makromineral adalah mineral yang perlukan oleh tubuh lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor(trace elements) atau mikromineral  adalah mineral yang perlukan kurang dari 100 mg sehari. Contoh makromineral adalah: kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida, sedangkan mikromineral adalah: kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc. Pembedaan jenis mineral tersebut berdasarkan jumlah yang diperlukan (Samsudin 1992).
Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita di atas 100 miligram per harinya. Contoh dari makromineral ini adalah kalsium, kalium, dan klorida. Sedangkan mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita di bawah 100 miligram per harinya. Contohnya adalah zat besi, zinc, dan yodium. Komponen mineral suatu bahan sangat bervariasi baik macam dan jumlahnya. Sebagai gambaran dapat dikemukakan beberapa sampel sebagai berikut :
·          Kalsium (Ca)
Di antara komponen mineral yang ada, kalsium relatif tinggi pada susu dan hasil olahannya, serealia, kacang-kacangan, ikan, telur dan buah-buahan. Sebaliknya bahan yang kandungan kalsium sedikit adalah gula, pati dan minyak.Kalsium adalah mineral yang terbanyak terdapat dalam tubuh manusia yaitu lebih daripada 90% bahan keras dalam tulang dan gigi. Ca diperlukan untuk pembentukan tulang yang kuat serta gigi. Ca juga untuk pembekuan darah, penghantaran impuls saraf, dan kontraksi otot. Peranan penting kalsium ialah mencegah penyakit osteoporosis. Sumber  : Susu, sayur-sayuran, daun-daunan, ikan kecil yang dimakan seluruhnya.

·          Fosfor (P)
Bahan yang mengandung banyak fosfor adalah susu dan olahannya, daging, ikan daging unggas, telur dan kacang-kacangan.

·          Besi (Fe)
Besi (Fe) adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.  Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
·           Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar
·           Pengolahannya relatif mudah dan murah
·           Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi
Salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah adalah zat besi. Bahan yang kaya mineral besi adalah tepung gandum, daging, unggas, ikan, seafood, telur. Sedangkan makanan yang sedikit mengandung besi adalah susu dan olahannya, buah-buahan dan sayur-sayuran.

·          Natrium (Na)
Bahan yang banyak mengandung natrium adalah garam yang banyak digunakan sebagai ingredient (bumbu), salted food.

·          Kalium (K)
Bahan yang banyak mengandung mineral kalium ialah susu dan hasil olahannya, buah-buahan, serealia, daging, ikan, unggas, telur, dan sayur-sayuran.

·          Magnesium (Mg)
Bahan yang banyak mengandung magnesium adalah kacang-kacangan, serealia, sayuran, buah-buahan dan daging.

·          Belerang (S)
Belerang banyak terdapat dalam bahan yang kaya akan protein seperti susu, daging, kacang-kacangan, telur.

·          Kobalt (Co)
Bahan yang kaya mineral kobalt adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.

·          Seng (Zn)
Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Zinc merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium.  Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).  Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur kristal heksagonal. Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa antara 100 sampai dengan 150 °C. Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah. Dan sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa dan kadmium. Bahan makanan hasil laut (seafood) merupakan bahan yang banyak mengandung unsur seng.

·          Fosfor (P)
Fungsi : bahan pembentuk tulang dan gigi,bagian penting inti sel dalam proses oksidasi, mengatur asam basa cairan dalam darah. Sumber : susu, daging, kacang-kacangan, padi-padian.

·          Tembaga (Cu)
Fungsi : Dalam peristiwa oksidasi tertentu, dalam pembentukan hemoglobin. Sumber : daging, hati, kacang-kacangan, padi-padian, sayur-sayuran.

·          Natrium (Na) Fungsi :mengatur tekanan osmosis dalam darah, kenetralan cairan tubuh, pengerutan otot jantung. Sumber : Garam dapur, bahan makanan dari laut, bahan makanan dari hewan.

·          Kalium (K)
Fungsi : Diperlukan dalam semua sel,  mengatur tekanan osmosis dan kenetralan cairan tubuh. Sumber : Sayur-sayuran,padi-padian, kacang-kacangan.

·          Klor (Cl)
Fungsi : berperan dalam Pembentukan asam klorida lambung, keseimbangan elekrolit, mencegah kerusakan gigi. Sumber : Garam dapur, bahan makanan dari laut, bahan makanan dari hewan.



·          Yodium (J)
Fungsi : Sebagai Pembentukan hormon trioksin. Sumber : bahan makanan dari laut, tumbuhan disekitar laut, garam dapur

No comments:

Post a Comment