Sampel
berasal dari bahasa Inggris “sample”
yang artinya sampel atau contoh, yaitu sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Ronald (1995) mendefinisikan sampel adalah suatu
himpunan bagian dari populasi.Sampel adalah sebagian dari lot atau populasi. Artinya
tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan
elemen atau unsur yang akan kita teliti. Kesimpulan dari populasi yang mendekati
kebenaran diawali dengan pengambilan sampel yang benar.
Pengambilan sampel yang mewakili adalah kemampuan untuk mendapatkan
sejumlah sampel yang mewakili populasi (lot atau
batch) dengan kondisi sampel tersebut dalam keadaan sesuai untuk pengujian
atau pengolahan lebih lanjut. Sampel adalah bagian
populasi yang diambil untuk
menggambarkan populasi. Sedangkan populasi
adalah sejumlah barang yang menjadi perhatian.
Pengambilan sampel atau penarikan sampel adalah mengambil
sejumlah atau sebagian bahan atau barang yang dilakukan dengan menggunakan
metode tertentu sehingga bagian barang atau bahan yang diambil bersifat
mewakili (representatif) keseluruhan barang atau bahan. Sampel mewakili adalah suatu sampel yang diperoleh dengan
menggunakan teknik sampling yang sesuai, yang dapat meliputi sub
sampling, untuk menghasilkan keberhasilan yang tepat terhadap sumber sampel
atau populasi produk. Dalam hal-hal tertentu (seperti analisis forensik),
sampel bisa saja tidak representatif tapi ditentukan oleh ketersediaan.
Pengambilan sampel juga diperlukan untuk melakukan pengujian atau kalibrasi
substansi, bahan atau produk terhadap spesifikasi tertentu yang menjadi standar
atau acuan.
Dasar
pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian adalah memperhitungkan masalah
efisiensi (waktu dan biaya) dan masalah ketelitian dimana penelitian dengan pengambilan sampel dapat mempertinggi ketelitian,
karena jika penelitian terhadap populasi belum tentu dapat dilakukan secara
teliti. Seorang peneliti dalam suatu penelitian harus memperhitungkan dan
memperhatikan hubungan antara waktu, biaya dan tenaga yang akan dikeluarkan
dengan presisi (tingkat ketepatan) yang akan diperoleh sebagai pertimbangan
dalam menentukan metode pengambilan sampel yang akan digunakan.Pengertian sampel yang mewakili adalah sampel yang
diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang sesuai, termasuk
sub pengambilan sampel, untuk menghasilkan keberhasilan yang tepat terhadap
sumber sampel atau populasi produk. Berapa jumlah sampel yang harus diuji dan
metode apa yang harus digunakan dalam pengambilan sampel merupakan keputusan
yang harus dilakukan sebelum melakukan analisis. Banyak cara atau metode pengambilan sampel, dimana metode pengambilan
sampel berkaitan dengan: ketepatan, acuan filosofi statistik dan resiko dalam
keputusan.
Pengambilan sampel yang benar dan
terpercaya memerlukan biaya yang lebih besar. Namun dilapangan biasanya tidak
tersedia fasilitas yang ideal. Sampel
yang diambil dari populasi yang benar dengan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan dilakukan untuk :
§
Memperoleh
sertifikat kualitas atau sertifikat analisis oleh laboratorium pengujian. Hal
ini berarti sampel digunakan untuk analisa mutu.
§
Memperoleh
sertifikasi produk oleh Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)
§
Memperoleh
sertifikasi sistem mutu manajemen oleh Lembaga Sertifikaasi Sistem Mutu (LSSM)
§
Memperoleh
sertifikasi HACCP oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Hazard Critical Control Point
(LSSHACCP)
§
Tujuan inspeksi
yaitu menentukan apakah suatu produk
dengan jumlah tertentu diterima atau ditolak oleh lembaga inspeksi
§
Pengendalian mutu
(Quality control)
§
Tujuan transaksi
barang
No comments:
Post a Comment